Setelah Rasulullah melihat Bahwa penduduk mekah sangat menolak islam, beliau akhirnya mencoba berdakwah ke luar kota mekah, sekaligus mencari daerah yang siap dijadikan tujuan membangun peradaban Islam.
Thoif merupakan daerah potensi, karena letaknya yang cukup dekat sekitar 100 km arah tenggara kota mekah. Ditambah lagi sebagian besar penduduknya masih memiliki hubungan kekerabatan dengan penduduk Mekah.
Beliau mengajak Zaid Bin Haritsah untuk berdakwah ke Thoif dengan berjalan kaki, hal ini dilakukan agar tidak dicurigai oleh orang orang kafir quraisy. Rasulullah selalu singgah di setiap suku yang dilewati, dan beliau mendakwahkan islam. Namun semua suku suku itu menolah Islam.
Sesampai di Thoif, Rasulullah langsung menemui Para pembesar disana, di anataranya Abdu Yalil, Mas’ud dan Hubaib. Mereka semua adalah anak anak dari Amr Ats-Tsaqofi penguasa tunggal kota Thoif.
Namun, Respon dari pembesar Thoif dan penduduknya sungguh diluar dugaan, mereka mencaci maki Rasulullah, mengusirnya, bahkan mereka sengaja berdiri berbaris di jalan untuk melempar Rasulullah SAW dengan batu batu.
Rasulullah kemudian didatangi oleh Jibril dan malaikat lainnya, menunggu perintah Rasulullah, jika Rasulullah mau, Gunung gunung itu akan dilemparkan kepada penduduk Thoif.
Justru Rasulullah memaafkan mereka seraya berkata “akan keluar nanti dari keturunan mereka orang orang yang beriman kepadaku”, beliau pun berdoa “Ya Allah, Berilah hidayah kepada umatku sungguh mereka tidak mengetahui”.
Satu satunya orang yang beriman kepada Rasulullah di thoif adalah seorang anak bernama Addas, ia berasal dari iraq Bagdad.