fbpx

Pertama kalinya Rasulullah SAW menjadi makmum

Kalendar Siroh – Awal bulan Sya’ban tahun 9H

4 SYA’BAN

Pertama Kalinya Rasulullah saw Menjadi Makmum Dalam Sholat

Di awal bulan Sya’ban tahun 9 Hijriyyah, tatkala pasukan kaum muslimin dalam perjalanan menuju kota Tabuk, mereka berhenti untuk beristirahat dan melaksanakan sholat subuh. Sudah merupakan kebiasaan bangsa Arab dalam berpergian, kalau mereka mengadakan perjalanan di musim panas, maka mereka melakukan perjalanan di malam hari dan tidur di siang hari, karena cuaca di siang hari sangat panas, bisa mencapai 50 derajat celsius.

Tatkala kaum muslimin beristirahat dan bersiap-siap untuk sholat subuh, Rasulullah saw keluar dari pasukan untuk buang hajat, ditemani oleh Sahabat al-Mughiroh bin Syu’bah ra, salah satu pembantu sekaligus murid Rasul yang paling setia. Ternyata Rasulullah saw memerlukan beberapa waktu untuk buang hajat ketika itu, pertama-tama beliau mencari lembah semak-semak yang rindang dan tersembunyi, kemudian beliau menderumkan unta, turun dan memposisikan diri untuk buang air besar. Adapun sahabat al-Mughiroh dengan setia menunggu dan menjaga situasi agar tidak ada yang mendekat dan melihat.

Setelah istinja, Rasulullah saw datang menghampiri al-Mughirah untuk berwudhu, al-Mughiroh yang menuangkan air untuk beliau. Tatkala beliau ingin membasuh kedua lengan, beliau mulai menggulung lengan jubbah (baju luar seperti jaket), dan ternyata sulit, karena jubbah yang beliau pakai ketika itu bagian lengannya sempit. Akhirnya beliau mengeluarkan tangan beliau dari dalam jubbah, dan dalam keadaan jubbah masih tergantung dipundak beliau, beliau melanjutkan wudhu.

Selesai wudhu, Rasul dan Mughirah kembali menaiki unta, dan langsung menghampiri pasukan. Tatkala sampai, ternyata kaum muslimin sudah mulai sholat subuh, dan bahkan sudah sampai raka’at kedua.

Pasukan kaum muslimin ketika itu berjumlah 30.000 pasukan, karenanya mereka memutuskan untuk mengerjakan sholat jama’ah beberapa kali secara estafet, dan karena sedikit lama menunggu Rasulullah saw, kaum muslimin memutuskan untuk menjadikan Sahabat Abdur Rahman bin ‘Auf menjadi Imam sholat jema’ah pertama.

Akhirnya Rasulullah saw dan Mughirah ra bergabung sholat di saf belakang menjadi makmum masbuq 1 rakaat. Tatkala Abdur Rahman bin ‘Auf dan jamaah selesai sholat, mereka menoleh ke belakang dan terkaget-kaget, mengucap tasbih “Subhanallah”. Perasan mereka bercampur aduk, kagum, kaget, merasa bersalah dan seterusnya ketika mereka melihat Rasulullah shalat di belakang mereka menambah satu rakaat. Mereka menunggu Rasul selesai shalat dengan hati berdebar-debar. Tatkala Rasul mengucapkan salam, beliau tau apa perasaan kaum muslimin, dan langsung berdiri berkata: “Sungguh kalian telah mengambil keputusan yang tepat”.

Kisah ini adalah kisah yang terkenal dikalangan para Ulama Siroh, dan diriwayatkan dalam hadis yang shahih, bahkan sangat shahih, karena diriwayatkan oleh Imam Bukhari (no: 4421) dan Imam Muslim (no: 274). Kita bisa mengambil banyak hikmah dan pelajaran dari kisah ini, salah satu pelajaran utamanya adalah tentang keutamaan menjaga sholat diawal waktu, sampai-sampai keutamaan tersebut lebih utama dari pada keutamaan sholat menjadi makmum dengan Rasulullah saw.

Kontroversi tanggal:

  • Sebagian Ulama mengatakan bahwa peristiwa ini terjadi akhir bulan Rajab.

Koordinat lokasi yang berkaitan dengan kisah:

Tabuk castle, 8691 عثمان بن عفان تبوك 47914 3125, Arab Saudi, +966 54 525 1529: https://maps.app.goo.gl/zBPGxQAZ5eHoGNrh7